Kamis, 09 Februari 2012

BAB IV
ANALISIS TANDA JABATAN PRAMUKA
4.1 Makna Kiasan Bentuk Visual pada Tanda Jabatan Pramuka
Dalam penelitian ini, tanda jabatan yang akan dianalisa adalah tanda jabatan
yang terdapat lambang siluet tunas kelapa didalamnya, sehingga tanda untuk
satuan terkecil seperti tanda jabatan untuk pemimpin satuan Pramuka Siaga,
Penggalang, Penegak dan Pandega tidak dibahas dalam penelitian ini. Karena
bentuk dari tanda jabatan untuk pemimpin dari satuan tersebut berbentuk janur
dan tidak ada lambang siluet tunas kelapa di dalamnya.
Tanda jabatan Gerakan Pramuka berfungsi sebagai Alat pendidikan, untuk
memberikan dorongan agar anggota Gerakan Pramuka lebih berprestasi lagi.
Tanda jabatan juga menjadi alat pengenal jabatan yang sedang dipegangnya.
Selain itu tanda jabatan juga dijadikan sebagai tanda pengakuan, pengesahan dan
pemberian jabatan beserta hak tugas dan tanggungjawabnya.
Berdasarkan cara pendidikan Pramuka mendidik para anggota Pramukanya, yaitu
dengan cara mengambil beberapa kiasan dari perjuangan bangsa untuk memberi
nama kepada setiap tingkatan dalam kegiatan kepramukaan. Maka pada setiap
tanda jabatan dalam Organisasi Gerakan Pramuka pastilah mempunyai kiasan
sehingga menghasilkan sebuah visual ataupun bentuk yang bisa dilihat sekarang
sebagai tanda jabatan.
Setiap bentuk rupa dalam tanda jabatan Pramuka mempunyai kiasan atau makna
yang akan menjadi pesan untuk para anggota Pramuka itu sendiri. Untuk
memahami pesan yang di maksud dalam setiap tanda jabatan maka, harus
dipahami terlebih dahulu makna dari setiap bentuk rupa dalam tanda jabatan
tersebut.
54
Tanda Pengurus Pramuka Penegak dan Pandega
Gambar Bentuk Makna
Lencana dari logam
berbentuk roda gigi
dengan 10 buah gigi,
dan dua buah tunas
kelapa berpasangan
di dalam roda gigi
tersebut, yang
menyangga sebuah
bintang bersudut
lima.
Berbentuk roda gigi dengan 10 buah
giginya, serta bintang bersudut lima,
memberi arti kiasan bahwa Pengurus
Dewan Ambalan atau Racana bertugas
menggerakkan para Pramuka Penegak
dan Pandega,
Tunas kelapa yang berpasangan
melambangkan putera dan puteri,
untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka dengan pengamalan Dasa
Darma dan Pancasila.yang
dilambangkan jumlah jari roda yang
berjumlah 10
Warna background yang ada di dalam
roda tersebut adalah warna yang
membedakan antara pengurus dewan
ambalan dan dewan racana. Warna
biru menandakan pengurus dewan
ambalan, warna ungu menandakan
pengurus dewan racana.
Tabel 4.1 Makna tanda Pengurus Pramuka Penegak dan Pandega
55
Tanda Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega
Gambar Bentuk Makna
Lencana dari logam,
berbentuk roda
kemudi kapal dengan
10 buah pegangan
kemudi. Didalam
roda kemudi terdapat
dua buah tunas
kelapa berpasangan
yang menyangga
sebuah bintang
bersudut lima.
Berbentuk roda kemudi dengan 10
buah pegangannya, memberi arti
kiasan bahwa Pengurus Dewan Kerja
Penegak dan Pandega bertugas
mengemudikan roda organisasi
Pramuka Penegak dan Pandega,
Tunas kelapa yang berpasangan
melambangkan putera dan puteri,
untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka dengan pengamalan Dasa
Darma dan Pancasila, yang
dilambangkan jumlah jari kemudi
kapal yang berjumlah 10 buah.
Warna background yang ada di dalam
roda tersebut adalah warna yang
membedakan antara pengurus dewan
berasal
Coklat tua : tingkat ranting. Hijau :
tingkat cabang. Merah : tingkat
daerah. Kuning : tingkat nasional
Tabel 4.2 Makna tanda Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega
56
Tanda Pembina Pramuka
Gambar Bentuk Makna
Lencana dari logam
agak cembung terdiri
atas dua lapisan :
Lapisan pertama
berbentuk segi 10
beraturan, serta garisgaris
sinar terpancar
dari pusatnya.
Lapisan kedua
berbentuk lingkaran
dan terbagi menjadi tiga
petak yang sama
luasnya, dan gambar
tunas kelapa di
tengahnya. Pada
lingkaran ini terdapat 8
buah pegangan kemudi,
Tanda Pembina Pramuka ini berbentuk
kemudi dengan 8 buah pegangan, yang
ditengah terdapat gambar tunas kelapa
diatas dasar lingkaran yang terbagi tiga
sama luasnya, disertai sinar memancar dari
pusat lingkaran menuju ke tepi lencana
berbentuk segi 10 beraturan, mengiaskan
bahwa Pembina Pramuka bertugas
mengendalikan Satuannya beserta seluruh
peserta didik di dalamnya (8 arah mata
angin), guna melaksanakan Tri Satya
(lingkaran terbagi tiga) dan Dasa Darma
(segi sepuluh), dalam rangka mencapai
tujuan Gerakan Pramuka (tunas kelapa.)
Warna pada lingkaran menandakan
Pembina satuan. Hijau untuk Siaga. Merah
untuk Penggalang, Kuning untuk Penegak
dan Coklat untuk Pandega.
Tanda Pembantu Pembina Pramuka
Gambar Bentuk Makna
Sama seperti tanda
jabatan untuk Pembina
Pramuka hanya warna
perak yang
membedakan dengan
tanda jabatan pembina
Sama seperti tanda jabatan untuk Pembina
Pramuka
Tabel 4.3 Makna tanda jabatan Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka.
57
Tanda Pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pelatih Lanjutan
Gambar Bentuk Makna
Lencana dari logam
agak cembung mata
rantai dan bintang
berwarna emas.
Tanda ini terdiri atas
jantung berwarna
merah putih, dengan
bintang bersudut lima,
dan garis jari-jari
menuju ke 8 arah,
dengan dua jari-jari
mendatar lebih tebal
dari 6 jari-jari lainnya.
Jari-jari ini
menghubungkan
jantung dengan mata
rantai bulat dan segi
empat.
Semuanya mengiaskan bahwa tugas Pelatih
Pembina Pramuka adalah seperti jantung
mengisap gagasan, pengetahuan,
pengalaman dan kecakapan para Pembina
Pramuka pria (lingkaran) dan wanita (segi
empat), yang ada disegala penjuru tanah air
(8 arah mata angin), melalui pembuluh
darah balik (jari-jari kecil). Gagasan,
pengetahuan, pengalaman dan kecakapan
Pembina Pramuka tersebut akan diolah
dengan diberi “bumbu”, rasa kecintaan
kepada tanah air (patriotisme, merah dan
putih) serta jiwa Pancasila (bintang
bersudut lima). Sesudah itu bahan-bahan
tersebut akan disebarluaskan kembali
kepada para Pembina Pramuka, melalui
pembuluh nadi (dua jari-jari tebal) yaitu
pendidikan bagi anggota dewasa, di seluruh
penjuru tanah air yang membujur
sepanjang garis khatulistiwa (jari-jari tebal
mendatar). Pelaksanaan tugas Pelatih dan
pemancaran bahan latihan Pramuka yang
diwarnai rasa cinta tanah air dan jiwa
Pancasila ini (sinar memancar dari pusat
lingkaran keluar) dilaksanakan secara terus
menerus selama 24 jam sehari (24 mata
rantai), 7 hari dalam seminggu (7 mata
rantai bertuliskan GERAKAN dan
PRAMUKA) dan 12 bulan dalam setahun
(12 mata rantai lingkaran dan 12 mata
rantai segi empat).
Tabel 4.4 Makna tanda Pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pelatih Lanjutan
58
Tanda Pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pelatih Dasar
Gambar Bentuk Makna
Sama seperti diatas hanya
warna yang
membedakannya. Untuk
pelatih Pembina lulusan
KPD rantai yang
bertuliskan Gerakan
Pramuka berwana perak
Sama seperti kiasan pada tanda jabatan Pembina
Pramuka lulusan Kursus Pelatih Lanjutan (KPL)
Tabel 4.5 Makna Tanda Pelatih Pembina Pramuka lulusan Kursus Pelatih Dasar
Tanda Andalan Gerakan Pramuka
Gambar Bentuk Makna
Tanda Andalan untuk
semua jajaran Gerakan
Pramuka dari tingkat
nasional sampai ranting
dan Korsa dibuat dari
logam berbentuk segi
sepuluh beraturan, garis
tengah 4,5 cm,
cembung dengan sinar
memancar dari
pusatnya, berwarna
emas. Di tengah
terdapat lingkaran
bergaris tengah 2 cm,
dengan gambar relief
tunas kelapa dan 61
butir padi, berwarna
emas.
Tanda Andalan berbentuk segi 10 beraturan,
dengan sinar memancar dari pusat lingkaran
keluar, sinar itu memancar dari tunas kelapa
yang dilingkari 61 butir padi yang bernas,
mengiaskan bahwa Andalan adalah anggota
yang diandalkan (diberi kepercayaan anggota
lainnya) untuk mengelola organisasi Gerakan
Pramuka di wilayahnya (tunas kelapa) yang
didirikan pada tahun 1961 (61 butir padi yang
melingkar), dalam rangka menanamkan jiwa
Pramuka (tunas kelapa) dan pengamalan Dasa
Darma (segi 10 beraturan)
Warna : Andalan Nasional : kuning , Andalan
Daerah : merah, Andalan Cabang : hijau,
Andalan Ranting : coklat tua, Koordinator
Desa : ungu
Tabel 4.6 Makna tanda Andalan Gerakan Pramuka
59
Tanda Majelis Pembimbing (MABI) Gerakan Pramuka
Gambar Bentuk Makna
Tanda Majelis
Pembimbing untuk
semua jajaran
Gerakan Pramuka
dari tingkat nasional
sampai Gugusdepan
dibuat dari logam,
berbentuk segi
sepuluh beraturan,
bergaris tengah 4,5
cm, cembung dengan
sinar-sinar yang
memancar dari
pusatnya,
membentuk bintang
bersudut sepuluh,
berwarna emas.
Tanda Majelis Pembimbing berbentuk
segi 10 beraturan, dengan sinar memancar
dari pusat lingkaran keluar, 10 buah sinar
besar menopang segi 10 beraturan
tersebut. Sinar tersebut memancar dari
tunas kelapa yang dilingkari 61 butir padi
yang bernas. Semuanya mengiaskan
bahwa anggota Majelis Pembimbing
adalah anggota Gerakan Pramuka yang
mempunyai kewajiban memberi
dukungan (10 sinar pendukung) kepada
seluruh jajaran Gerakan Pramuka di
wilayahnya, untuk mengelola Gerakan
Pramuka yang didirikan tahun 1961 (61
butir padi yang melingkar) dalam rangka
menyebarluaskan jiwa Pramuka (tunas
kelapa) dan mengamalkan Dasa Darma
(segi 10 beraturan)
Tabel 4.7 Makna tanda Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka
4.1.1 Pemakaian Angka Sebagai Tanda
Setelah mendapatkan makna dari setiap bentuk visual pada tanda jabatan
Pramuka dapat terlihat bagaimana kecenderungan Gerakan Pramuka dalam
mengkomunikasikan pesan ke dalam sebuah bentuk visual. Dari beberapa
pesan dalam gambar yang ada dalam tanda jabatan Pramuka, selalu dibuat
60
perhitungannya dalam jumlah yang menunjukan jumlah tertentu yang telah
menjadi dasar dari pembinaan pramuka contohnya:
a. Jumlah Sepuluh
Bilangan sepuluh yang selalu terdapat pada tanda jabatan adalah
melambangkan dasa darma Pramuka yang harus dapat dilakukan oleh
semua anggota Pramuka sebagai penunjuk sifat yang harus dimiliki oleh
setiap anggota Pramuka.
Jumlah Sepuluh pada Tanda Jabatan
1 4
2 5
3 6
Tabel 4.8 Jumlah Sepuluh pada Tanda Jabatan Pramuka
Banyak munculnya angka 10 dapat di lihat dari jumlah 10 bentuk roda
gigi pada tanda jabatan pengurus dewan Ambalan, 10 pegangan dalam
roda kemudi kapal pada tanda jabatan Dewan Kerja, lencana berbentuk
segi 10 beraturan pada tanda Pembina Pramuka, Tanda Andalan
berbentuk segi 10 beraturan, 10 buah sinar besar menopang segi 10
beraturan pada tanda jabatan majelis pembimbing, serta jumlah tunas
kelapa yang terdapat pada rantai dalam tanda jabatan pelatih pembina.
61
Pemakaian angka sepuluh atau jumlah sepuluh dari setiap tanda
jabatan menunjukan bahwa pentingnya dasa darma dalam pendidikan
kepramukaan, karena hampir semua lambang tanda jabatan dalam
Pramuka menggunakan jumlah sepuluh dalam menunjukan dasa
darma Pramuka. Walaupun bentuk dari setiap tanda jabatan yang
menunjukan angka sepuluh berbeda-beda namun makna yang
terkandung akan selalu menunjukan bahwa makna dari jumlah
tersebut adalah dasa darma Pramuka.
Jumlah sepuluh pada tanda jabatan Pramuka mengartikan atau
melambangkan dasa darma yang berjumlah sepuluh butir kebaikan
yang harus dimilika oleh anggota Pramuka. Isi dari dasa darma
Pramuka adalah:
1. Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Sebagai pribadi yang lemah, Pramuka harus menyembah Tuhan.
Dia adalah pencipta yang ada di bumi dan di langit dan segala
makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai pribadi
lemah dan ciptaan-Nya, Pramuka wajib menjalankan perintah-
Nya. Contohnya, sebagai muslim mengerjakan salat lima kali
sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-lain.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, manusia juga sebagai makhluk
sosial. Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Pramuka
perlu teman, bergaul, bertetangga. manusia tidak bisa hidup
tanpa orang lain, karena memerlukan bantuan orang lain.
3. Patriot yang sopan dan ksatria.
Sebagai Pramuka, diharuskan berperilaku yang sopan. Tindaktanduk
dalam bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan.
62
Kesopanan melambangkan pribadi seseorang di tengah-tengah
pergaulan dalam masyarakat.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
Dalam situasi dan kegiatan apa pun, anggota Pramuka wajib taat
dan patuh terhadap aturan yang berlaku, dan dalam kegiatan
Pramuka selayaknya bermusyawarah dalam mengambil keputusan
terbaik dan memuaskan.
5. Rela menolong dan tabah.
Pramuka senantiasa rela dalam menolong tanpa membedakan
agama, warna kulit, suku, dan sebagainya, dan harus didasari oleh
hati yang ikhlas, tulus, tanpa diembel-embeli oleh sikap ingin
dipuji. Dalam setiap perjuangan itu seorang anggota Pramuka
harus tabah menghadapi gangguan, tantangan, halangan, dan
hambatan.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
Anggota Pramuka itu harus rajin melakukan sesuatu yang positif.
Kegiatan ketika ia berada dalam pembinaan Pramuka harus
diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam
melaksanakan kegiatan itu pun harus dilaksanakan dengan
senang dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
Ada ungkapan yang mengatakan “hemat pangkal kaya”. Betul
sekali dengan berhemat, tidak menghambur-hamburkan uang
untuk kepentingan sesaat merupakan awal menjadi orang kaya.
Pramuka harus cermat dalam pengeluaran uang,
memprioritaskan apa yang harus dibeli atau didahulukan.
63
Meskipun kaya, diharapkan seorang Pramuka tidak sombong dan
angkuh, tetapi selalu bersahaja dalam bergaul.
8. Disipilin, berani, dan setia.
Anggota Pramuka harus hidup dengan disiplin, baik dalam waktu
belajar di sekolah, bermain, dan sebagainya. Kalau Pramuka
seperti itu maka hidup tak akan percuma, tetapi akan berguna
dalam mencapai cita-cita. Anggota Pramuka harus berani karena
benar, tetapi takut karena salah. Jangan berani karena kesalahan,
beranilah karena kebenaran. Pramuka harus setia terhadap janji
setianya karena itulah nilai-nilai luhur pribadi manusia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Setiap anggota Pramuka harus bertanggung jawab terhadap apa
yang telah diperbuat, tidak lari dari masalah. Harus konsekuen
karena ini adalah modal dari kepercayaan terhadap kita.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Inilah pribadi manusia yang sejati, bersih pikiran, tidak ada iri
dan dengki.
64
b. Jumlah Delapan
Angka delapan yang ada dalam tanda jabatan Pramuka selalu dikaitkan
sebagai jumlah mata angin. Dalam tanda Jabatan Pramuka biasanya
digambarkan dengan garis yang berarti cahaya dan mengarah kedelapan
penjuru yang mengartikan tugas untuk si pemegang jabatan tersebut
bertugas untuk menyebarkan kegiatan Pramuka kesegala penjuru di
Indonesia.
Jumlah Delapan pada Tanda Jabatan
Tabel 4.9 Jumlah Delapan pada Tanda Jabatan
Angka delapan terdapat pada jumlah gambar kemudi pada tanda
jabatan Pembina Pramuka dan garis tebal pada tanda jabatan Pelatih
Pembina Pramuka. Jumlah delapan kemudi dan garis tebal
melambangkan bahwa si pemegang tanda jabatan Pembina Pramuka
dan Pelatih Pembina harus dapat mengemudikan kegiatan
kepramukaan kesegala arah yang digambarkan dengan jumlah delapan.
Jumlah delapan pada tanda jabatan Pramuka melambangkan delapan
arah mata angin.
65
c. Jumlah Tiga
Jumlah tiga digambarkan pada tanda jabatan Pembina Pramuka.
Jumlah tersebut digambarkan dengan lingkaran yang dibagi menjadi
tiga buah.
Jumlah Tiga pada Tanda Jabatan
Tabel 4.10 Jumlah Tiga pada Tanda Jabatan
Angka tiga dalam dunia Pramuka salalu dikaitkan dengan tri satya yang
berarti tiga janji sebagai anggota Pramuka yang harus dipenuhi dan
ditaati oleh seorang Pramuka. Trisatya merupakan janji dan tiga kode
moral yang digunakan dalam Gerakan Pramuka. Disebut trisatya
karena mengandung tiga butir utama yang menjadi panutan setiap
Pramuka. Tiga janji tersebut adalah.
“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:”
1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.
2. menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. menepati dasa darma.
Pada butir kedua ada perbedaan dalam pemakaian untuk Pramuka
Penggalang dan Penegak dan Pandega, Trisatya di atas adalah untuk
Penegak dan Pandega sedangkan untuk Pramuka Penggalang berbunyi
66
“menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun
masyarakat”.
d. Jumlah Enam Puluh Satu
1961 adalah tahun lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia, sehingga
angka tersebut selalu dijadikan pengingat untuk para anggota Pramuka
untuk mengingat sejarah terbentuknya Gerakan Pramuka di Indonesia,
sehingga semangat berkobar yang dimiliki para pendiri Pramuka yang
telah membantu merebut kemerdekaan Indonesia pada zaman dahulu
tetap terjaga dan diwarisi oleh para anggota Pramuka sekarang. Bentuk
visual yang menunjukan angka tersebut adalah butir padi yang
berjumlah 61 yang terdapat pada tanda jabatan Andalan dan Majelis
Pembimbing.
Jumlah Enam Puluh Satu pada Tanda Jabatan
Tabel 4.11 Jumlah Enam Puluh Satu pada Tanda Jabatan
67
e. Jumlah lainnya
Selain jumlah-jumlah tersebut ada beberapa jumlah lagi yang di pakai
tanda jabatan Pelatih Pembina contohnya jumlah 24 yang menunjukan
jam dalam sehari jumlah tanda ini terdapat pada jumlah mata rantai
pada tanda jabatan Pelatih Pembina, dalam mata rantai tersebut
terdapat 12 mata rantai yang berbentuk lingkaran dan 12 yang
berbentuk kotak, ini menunjukan jumlah bulan dalam setahun. Masih
dalam rantai tanda jabatan pelatih Pembina angka 7 yang berarti
jumlah hari dalam seminggu ditunjukan dengan tulisan GERAKAN
dan PRAMUKA yang jumlah hurufnya ada tujuh. Angka-angka
tersebut terdapat pada tanda jabatan pelatih Pembina.
Gambar 4.1 jumlah angka pada tanda jabatan Pelatih Pembina Pramuka
Setiap jumlah suatu bentuk dalam tanda jabatan mempunyai makna
tersendiri. Makna tersebut dikaitkan pula dengan jumlah sesuatu pula.
Hal ini menunjukan bahwa setiap jumlah suatu bentuk rupa dalam
lambang pada tanda jabatan Pramuka dibuat dengan detil, karena
jumlah-jumlah tersebut menunjukan sesuatu. Kekuatan pesan yang
sesungguhnya bukan terdapat pada bentuk gambarnya melainkan pada
jumlah-jumlah setiap bentuk gambarnya.
Kecenderungan atau kebiasaan Gerakan Pramuka dalam
menyampaikan pesan ini dapat berubah menjadi sebuah aturan dasar
yang tidak terlihat, sehingga mempengaruhi pembuatan lambanglambang
Pramuka daerah atau sekolah-sekolah karena kebiasan
68
menjadi kaidah dasar dalam bahasa rupa lambang Pramuka karena
bahasa rupa adalah kerangka dasar desain sehingga memahami bahasa
rupa lambang tanda jabatan Pramuka secara tidak langsung memahami
juga kerangka desain Pramuka. Kecenderungan ini juga dapat menjadi
dasar untuk memahami makna dan pesan dalam tanda pengenal
Pramuka lainnya selain tanda jabatan Pramuka.
Gambar 4.2 Lambang pramuka SMP Negeri Sekaran Lamongan dan Jetis
Klaten. Sumber pandawalima.wordpress.com
Dari gambar diatas dapat dilihat makna dari segitiga pada lambang
SMP Negeri Sekaran adalah trisatya karena jumlah sudutnya ada tiga.
Pada lambang Pramuka Jetis Klaten terdapat daun bunga yang
berjumlah sepuluh mengelilingi lambang Pramuka, jumlah sepuluh
menunjukan dasa darma. Hal ini menunjukan bahwa jumlah yang
terdapat dalam tanda jabatan berlaku juga pada lambang Pramuka di
daerah dan sekolah-sekolah.
4.1.2 Warna dalam Pramuka Adalah Tanda.
Dalam dunia Pramuka, warna selain mempunyai makna juga digunakan
untuk membedakan satuan, tingkatan atau jabatan seseorang. Hal ini
dapat dilihat dari bentuk tanda jabatan untuk setiap tingkatan dibedakan
dengan warna. Oleh karena itu warna adalah salah satu unsur yang
69
penting untuk diketahui oleh seorang Pramuka. Berikut ini adalah arti
kiasan warna yang ada dalam Pramuka berdasarkan buku “Petunjuk
Penyelenggaraan Tanda Jabatan Dalam Gerakan Pramuka” dan keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor : 202 tahun 1988.
Warna Kiasan
Emas • Warna emas adalah warna unsur
pimpinan.
Perak • Warna perak adalah unsur warna
pembantu pimpinan.
Kuning • Warna untuk golongan Penegak
• Warna yang menunjukan tingkat
nasional
Merah • Warna ini adalah untuk golongan
Penggalang
• Warna yang menunjukan tingkat
daerah
Hijau • Warna golongan siaga
• Warna jajaran tingkat cabang
Coklat • Warna untuk golongan pandega
• Warna jajaran tingkat ranting
Ungu • Warna jajaran tingkat desa
• Warna khusus untuk pimpinan
racana
Biru Muda • Warna untuk jajaran Gugus Depan
dan SAKA
Tabel 4.12 Arti warna dalam Pramuka
44.2 Pengaru
Desain
masyara
sejak za
Desain
ideologi
pentingn
Kemirip
pemaka
tanda j
Pramuk
Hal ini
garuda a
di Indon
Pengaru
jabatan
menunj
burung
tangggal
masing
uh Lambang
lambang Ga
akat, baik se
aman nenek
lambang Ga
is yang dise
nya identitas
pan lambang
ian sebagian
abatan Pram
ka mengadop
dapat dimak
adalah satu d
nesia.
Gambar 4.
uh lambang
Pramuka
ukan jumlah
garuda men
l 17 Agustu
sayap yang b
Burung Gar
aruda Pancas
ebagai lamba
k moyang b
aruda Panca
epakati secar
s nasional ba
g burung ga
n elemen vi
muka, namu
psi sistem lam
klumi karen
diantara tiga
.3 lambang Bu
burung ga
yang selalu
h sesuatu p
nunjukan ta
us tahun 19
berjumlah 17
ruda Terhad
sila memiliki
ang negara,
bangsa Indo
asila dimasa
ra politis ju
angsa Indone
aruda denga
isual burung
un yang leb
mbang burun
a selain seba
a objek esens
urung Garuda
aruda dapat
u menggun
pula. Hal in
anggal keme
945 dengan
7, jumlah bu
dap Tanda Ja
i peran yang
maupun ta
onesia meng
kemerdekaa
uga berfungs
esia ditengah
an tanda ja
g garuda seb
bih dari itu
ng garuda da
agai lambang
sial yang mem
a Pancasila. S
diketahui
nakan suatu
ni terdapat p
erdekaan In
menggunak
ulu ekor yang
abatan Pram
g tinggi dalam
atanan buda
guasai wilaya
an selain me
si sebagai p
h bangsa-ban
abatan dapa
bagai elemen
u ternyata t
alam menunj
g negara, lam
mpengaruhi
Sumber pramu
dengan kes
u bentuk
pada bagaim
ndonesia yan
kan jumlah
g berjumlah
7
muka
m penyadara
aya simbolist
ah nusantar
erupakan iko
penyadar aka
gsa Indonesi
at dilihat da
n visual pad
tanda jabata
jukan sesuat
mbang burun
budaya visu
ukanet.org
samaan tand
visual untu
mana lamban
ng jatuh pad
bulu masin
8 yang artiny
70
an
tis
ra.
on
an
ia.
ari
da
an
tu.
ng
ual
da
uk
ng
da
ngya
71
bulan kedelapan yaitu bulan Agustus dan jumlah bulu leher yang berjumlah 45
yang menunjukan tahun 1945.
Bentuk visual yang terdapat pada tanda jabatan pramuka terdapat beberapa unsur
yang mengambil dari beberapa aspek visual dari lambang burung garuda seperti
gambar bintang pada sila pertama, perisai yang terdapat pada dada burung garuda,
bentuk padi pada sila ke lima, garis khatulistiwa yang terdapat pada perisai. Tanda
jabatan pramuka bukan hanya mengambil gambar-gambar tersebut tetapi makna
gambar-gambar tersebut juga sama, baik dalam tanda jabatan Pramuka maupun
lambang burung Garuda, hanya gambar bintang dalam tanda jabatan Pramuka di
artikan sebagai Pancasila sedangkan dalam lambang burung garuda gambar
tersebut di artikan sebagai agama-agama besar di Indonesia.
Kemiripan tanda jabatan Pramuka dengan lambang burung garuda menunjukan
bahwa Pramuka bersifat nasional, karena lambang burung garuda mempunyai
peran yang sangat penting dalam membangun budaya visual di Indonesia.
Sehingga dengan mengikuti lambang burung garuda artinya Gerakan Pramuka
telah melaksanakan ketentuan sifat yang ditentukan konferensi kepramukaan
sedunia tahun 1924, di Konpenhagen, Denmark menyatakan bahwa
kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri kegiatan Pramuka yang salah satunya
bersifat nasional.
4.3 Pemakaian Lambang Pramuka di Indonesia.
Pemilihan untuk memakai siluet tunas kelapa sebagai lambang Pramuka di
Indonesia adalah berdasarkan sifat kepramukaan yang telah ditetapkan pada
Revolusi konferensi kepramukaan sedunia tahun 1924, di Konpenhagen,
Denmark menyatakan bahwa kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri yaitu:
1. Nasional, yang berarti bahwa suatu organisasi yang menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan
72
pendidikanya dengan keadaan, kebutuhan, dan kepentingan masyarakat,
bangsa dan negara itu. Bahkan di Indonesia yang sangat luas wilayahnya,
pendidikan kepramukaan harus disesuaikan dengan keadaan dan
kepentingan masyarakat setempat. Inilah yang membedakan pelaksanaan
pendidikan di daerah-daerah dan negara-negara lain.
2. Internasional, artinya bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di
dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan
persahabatan antar sesama pramuka dan sesama manusia, tanpa
membedakan kepercayaan atau agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
3. Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan dimana saja
untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan
pendidikannya selalu menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan
kepramukaan.
Dari ciri-ciri sifat kepramukaan di atas menyebutkan harus bersifat nasional, yang
artinya harus mencakup atau mewakili seluruh wilayah di Indonesia. sehingga
dalam pemilihan lambang pun harus mewakili semuanya, oleh karena itu
dipilihlah tunas kelapa sebagai simbol kepramukaan di Indonesia karena sifat
tunas kelapa dianggap dapat menggambarkan sifat anak-anak Indonesia yang
dapat tumbuh dimana saja, baik yang ada di dataran rendah, yang ada di pesisir
pantai sampai didataran tinggi di Indonesia.
Selain berdasarkan sifat di atas, pada perkembangannya walaupun Pramuka di
Indonesia bukan hasil karya anak bangsa namun Pramuka telah dijadikan alat
oleh para pemuda di Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaan. Hal ini juga
mempengaruhi dalam pemilihan lambang Pramuka, sehingga lambang Pramuka
di Indonesia harus memiliki nasionalisme yang tinggi seperti semangat para
pejuang yang telah berhasil mendapatkan kemerdekaan dan mempunyai
kebudayaan lokal yang mencerminkan bangsa Indonesia. Oleh karena itu bentuk
lambang siluet tunas kelapa sangat di pengaruhi oleh batik atau ragam hias di
Indonesia, karena Agus Sachari (2006) dalam Budaya Visual Indonesia
73
menyebutkan bahwa ada tiga objek esensial untuk untuk membaca
perkembangan desain di Indonesia. Ketiga objek tersebut adalah desain lambang
Garuda Pancasila, desain pesawat N-250 buatan IPTN dan desain batik ketiganya
selain memiliki keunikan secara historis juga merupakan wujud transformasi yang
panjang dan memiliki peran dalam membangun budaya visual di tanah air.
Sehingga berdasarkan kesamaan bentuknya lambang siluet tunas kelapa
menyerupai bentuk ragam hias yang berasal dari pulau Jawa dan Bali.
Secara historis ragam hias yang ada di Indonesia adalah warisan bangsa yang telah
turun-temurun dari nenek moyang Indonesia kepada bangsa ini, atas dasar inilah
bentuk siluet tunas kelapa tercipta menyerupai ragam hias tumbuh-tumbuhan.
Dengan terpilihnya siluet tunas kelapa sebagai lambang Pramuka Indonesia,
Gerakan Pramuka tidak memakai lambang Pramuka dunia atau WOSM namun
tetap memakai lambang WOSM pada seragam Pramuka di Indonesia sebagai
menunjukan bahwa Pramuka Indonesia adalah anggota dari organisasi
kepramukaan dunia.
Berdasarkan sifatnya tunas kelapa dipilih sebagai lambang Pramuka di Indonesia
karena tunas kelapa adalah cikal bakal dari pohon kelapa yang sangat berguna.
Kegunaan Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya tumbuh
pada daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak manfaat yang dapat
diperoleh dari pohon kelapa. Mulai dari batang, daun dan buahnya, semua dapat
dimanfaatkan. Karena manfaatnya sangat banyak, tunas kelapa sebagai calon
pohon kelapa dijadikan logo Pramuka di Indonesia. Menurut situs
pramukanet.org (2010) Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk
dalam genus : cocos dan species : nucifera.
Batang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel, jembatan darurat,
kerangka perahu dan kayu bakar. Batang yang benar-benar tua dan kering sangat
tahan terhadap sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan mebel
dapat diserut sampai permukaannya licin dengan tekstur yang menarik. Daun
kelapa sering digunakan untuk hiasan atau janur, sarang ketupat dan juga atap
74
rumah. Tulang daun atau lidi dijadikan barang anyaman, sapu lidi dan tusuk
daging atau biasa disebut tusuk sate.
Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung gula pada
konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan memotong bunga
betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan akan menetes cairan nira
yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan untuk menguapkan airnya
sehingga konsentrasi gula meningkat dan kental. Bila didinginkan, cairan ini akan
mengeras yang disebut gula kelapa. Nira juga dapat dikemas sebagai minuman
ringan.
Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut kelapa yang
telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal untuk pelapis
jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali
Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah
menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau
diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri pengolahan.
Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal pohon
kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut, santan,
kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat dijadikan campuran
minuman cocktail dan dijadikan selai. Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai
bahan pembuatan kecap dan sebagai media pada fermentasi nata de coco.
75
4.4 Pemakaian lambang Pramuka pada tanda jabatan
Tanda Jabatan Pramuka selain berfungsi sebagai alat komunikasi sesama anggota
Pramuka juga berfungsi untuk menunjukan kewajiban yang harus diamalkan oleh
si pemegang tanda jabatan tersebut. Hal ini dapat di lihat dari kiasan setiap tanda
jabatan. Inti dari kiasan dari setiap gambar pada tanda jabatan adalah kewajiban
untuk menggerakan, dan menyebarkan pembinaan kepramukaan di wilayah yang
dipegang oleh masing-masing pemegang tanda jabatan tersebut. Sehingga dapat
dipastikan bahwa lambang siluet tunas kelapa selalu dipakai dalam tanda jabatan
Pramuka, karena semua sifat, karakter, prinsip dasar dan semangat Pramuka
dilambangkan dengan satu bentuk, yaitu siluet tunas kelapa yang telah menjadi
lambang Pramuka di Indonesia.
Penempatan lambang siluet tunas kelapa selalu berada di tengah atau pusat dalam
tanda jabatan Pramuka. Ini menunjukan bahwa siluet tunas kelapa adalah inti
visual disetiap tanda jabatan Pramuka karena dilihat dari inti pesan yang ingin
disampaikan dalam tanda jabatan Pramuka adalah Pramuka itu sendiri, dan
disinilah peran lambang siluet tunas kelapa diaplikasikan sebagai lambang
kepramukaan di Indonesia dalam tanda jabatan Pramuka.
Gambar 4.4 Lambang siluet tunas kelapa selalu berada ditengah dan sering muncul
dengan warna emas. Sumber Kwarda Jawa-Barat.
Hampir semua lambang siluet tunas kelapa dalam tanda jabatan Pramuka selalu
muncul dengan warna emas. Hal inilah yang sering membuat beberapa anggota
Pramuka sering mengatakan bahwa warna lambang siluet tunas kelapa adalah
emas, padahal warna siluet tunas kelapa yang sebenarnya adalah berwarna hitam.
76
Kemunculan warna emas dalam tanda jabatan sebenarnya adalah bentuk adaptasi
lambang siluet tunas kelapa terhadap warna emas sebagai unsur warna pimpinan
dalam tanda jabatan Pramuka tersebut. Warna siluet tunas kelapa pun berubah
menjadi warna perak ketika berada dalam tanda jabatan wakil pimpinan.
Gambar 4.5 Warna perak tunas kelapa ketika berada dalam tanda jabatan
pembantu Pembina. Sumber Kwarda Jawa-Barat
Selain ditempatkan ditengah, ada juga lambang siluet tunas kelapa yang terdapat
pada tanda jabatan Pramuka yang menempatkan lambang siluet tunas kelapa di
samping contohnya tanda jabatan Pelatih Pembina Pramuka.
.
Gambar 4.6 Lambang siluet tunas kelapa berada disamping. Sumber Kwarda
Jawa-Barat
Pada tanda jabatan pelatih Pembina pramuka lambang siluet tunas kelapa
ditempatkan di samping, lebih tepatnya lagi di dalam rantai dan jumlahnya pun
sepuluh buah. Inti dari pesan yang disampaikan adalah bentuk perisai yang
berwarna merah putih yang mengkiaskan jantung Pramuka adalah rasa kecintaan
kepada tanah air, dan bintang yang melambangkan Pancasila sebagai dasar negara.
Walau pemakaian dalam tanda jabatan ini lambang Pramuka ditempatkan
disamping namun tetap berpengaruh besar sebagai pembeda dengan tanda
77
jabatan yang lain diluar Pramuka, dengan adanya lambang Pramuka di dalam
tanda jabatan akan menunjukan bahwa tanda ini adalah tanda Pramuka karena
lambang siluet tunas kelapa adalah identitas kegiatan kepramukaan di Indonesia.
Gambar 4.7 Penggunaan lambang siluet tunas kelapa yang berpasangan. Sumber
Kwarda Jawa-Barat
Pemakaian lambang siluet tunas kelapa yang berpasangan pada tanda jabatan
dewan pengurus dan dewan kerja Pramuka Penegak dan Pandega adalah
melambangkan pramuka putra dan putri Indonesia, yang menunjukan bahwa
Pramuka tidak membeda-bedakan jenis kelamin, sehingga tanggung-jawab untuk
menyebarkan dan menggerakan pembinaan kepramukaan semuanya di tangan
pemakai tanda jabatan ini baik putra maupun putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar